1. Teluk Aden
Pada akhir 2008, perhatian dunia
tertuju kepada perairan yang terletak di dekat Semenanjung Afrika ini.
Salah satu kapal super tanker minyak terbesar di dunia milik Arab Saudi
yang sedang mengangkut dua juta barel minyak mentah dibajak oleh para
perompak dari Somalia. Peristiwa itu tercatat sebagai perompakan atas
kapal laut terbesar yang pernah terjadi di dunia. Kapal bernama Sirius
Star itu diestimasi berharga US$150 juta dengan taksiran muatan minyak
senilai US$100 juta. Para perompak Somalia tidak hanya tertarik pada
kapal kargo. Sebuah kapal yacht berbendera Perancis bernama Carre D’as
IV pernah dibajak oleh perompak Somalia.
2. Nigeria
Kapal kontainer asal Denmark bernama
Claes Maersk dibajak oleh perompak ketika sedang bersandar di dermaga.
Para perompak menggunakan speedboat untuk mencapai kapal. Laporan
mengenai perompakan ini tidak pernah ditanggapi oleh pihak pemerintah
Nigeria. Hingga September 2008, terdapat 24 kali serangan di perairan
Nigeria, atau lebih dari dua kali dalam sebulan. Nigeria menempati
urutan kedua setelah Teluk Aden sebagai wilayah dengan perairan paling rawan di dunia.
3. Indonesia
Dengan status sebagai negara kepulauan
terbesar di dunia, Indonesia yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau
besar dan kecil tentu menjadi lokasi yang amat potensial untuk melakukan
perompakan. Minimnya tingkat keamanan di laut menjadikan perompak
leluasa untuk beraksi.
Pada April 2008, kapal pengiriman besar
milik Norwegia, Spar Cetus, dibajak oleh dua belas perompak asal
Indonesia. Sempat terjadi pertempuran kecil antara para perompak dan
awak kapal yang pada akhirnya dimenangkan oleh pihak perompak. Hingga
September 2009, terdapat 23 serangan perompakan yang terjadi di perairan
Indonesia, atau lebih dari dua serangan tiap bulan. Hal ini menjadikan
Indonesia sebagai wilayah dengan perairan paling rawan ketiga di dunia
setelah Teluk Aden dan Nigeria.
4. Tanzania
Negara yang terletak di Afrika Timur ini memiliki alam yang indah dan terkenal
sebagai surga bagi para snorkeler (penggemar olahraga snorkeling). Akan
tetapi, negara ini ternyata juga menjadi “alam” yang indah bagi para
perompak. Tanzania terletak di dekat Samudra Hindia, perairan paling
sibuk yang dilalui oleh dua pertiga kapal tanker minyak dunia dan kapal
kargo besar lainnya.
Pada September 2008, kapal kontainer
milik Liberia, Safmarine Asia, dibajak oleh para perompak. Mereka
berhasil membongkar tiga kontainer dan membawa barang-barang milik awak
kapal. Hingga September 2008, terjadi 14 serangan, atau hampir dua kali
tiap bulan. Tanzania menempati posisi keempat sebagai wilayah dengan
perairan paling rawan di dunia.
5. Teluk Somalia
Teluk Somalia sepanjang 1.880 mil atau
teluk terpanjang di Afrika sering digunakan oleh para perompak untuk
membajak kapal yang melayani rute pengiriman barang melalui Laut Merah.
Faina, sebuah kapal kontainer milik Ukraina, yang sedang mengangkut
persenjataan buatan Soviet, termasuk 72 tank, dibajak oleh 50 perompak
bersenjata pada September 2008. Pembajakan ini menjadi salah satu
peristiwa yang mendapatkan perhatian dunia. Proses negosiasi tebusan
berlangsung alot dan memperoleh bantuan dari kapal perang milik Amerika.
Per September 2008 terdapat 12 serangan
di Teluk Somalia, atau lebih dari satu kali serangan tiap bulan. Ini
menjadikan Teluk Somalia sebagai perairan paling rawan nomor lima di
dunia. Pada bulan Maret 2011, Kapal MV. Sinar Kudus milik PT. Samudra
Indonesia juga dibajak diperairan ini.
6. India
Di India, tujuh perompak menaiki kapal
terbuka sepanjang 12 meter dan mendekati kapal tanker yang mengangkut
bahan kimia, Acavus. Per September 2008, terdapat 10 serangan di
perairan India. Alhasil, India menempati posisi keenam sebagai wilayah
dengan perairan paling berbahaya di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar